Tinta Jafaron

Menurut pakar sejarah Edi S. Ekajati, dalam buku Naskah Sunda (1988), Pangeran Wangsakerta pada tahun 1677 M hasil pertemuan kekeluargaan (mapulung rahi) dan musyawarah (gotraswala) menyusun naskah berseri
berjumlah 47 naskah, 4 (empat) diantaranya ditemukan di Banten. Huruf yang ditulis umumnya berasal dari Bahasa Kawi (Jawa Kuno) gaya Cirebon dengan
menggunakan tinta Jafaron.

Salah satu fungsinya ialah sebagai pembangkit energi dan sekaligus pembangkit birahi. Baunya yang menyengat dan membuat mata menjadi pedas dan inilah yang menyebabkan setelah pembuatan rajah dengan menggunakan Tinta Jafaron merah baik itu Jafaron tulis maupun Jafaron masak akan merasa sedikit lebih bergairah.
-Untuk cleansing atau pembersih aura
-Untuk pengasihan dan membuat tenang dan stabil diri kita.
-Cocok untuk Chakra Seks
-Menulis Rajah
-Rangsangan
-Pelet
-Pemanggilan Jin/Spirit
-dll

Rp.400.000
Biasa di pakai untuk berbagai keperluan lain sesuai dengan pengetahuan sang ahli spiritual

No comments:

Post a Comment